Minggu, 27 Januari 2013

Diferensiasi dan Positioning

Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka sebuah perusahaan juga harus mengidentifikasi cara-cara spesifik yang dapat mendiferensiasikan produknya dan memilih “competitive positioning”.

Diferensiasi
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :
a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
d. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
e. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.

Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain :

a. Positioning menurut atribut produk.
Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
b. Positioning menurut manfaat.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu
c. Positioning menurut harga/ kualitas.
Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.
d. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.
e. Positioning menurut pemakai.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai
f. Positioning menurut pesaing.
Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya.
g. Positioning menurut kategori produk.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

Setelah kita menentukan dan memilih pasar sasaran, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pokok untuk masuk ke dalam persaingan bisnis dan pasar yaitu :
a. Memposisikan produk Anda di pasar sebagai langkah merebut pasar di pikiran konsumen (mind share).
b. Strategi diferensiasi produk Anda (differentiation) sebagai langkah strategis untuk membedakan produk Anda dengan produk pesaing dalam pikiran konsumen (mind share).
c. Strategi penguatan merek (branding) dari propduk Anda sebagai langkah strategis untuk menahan konsumen agar tetap loyal, setia, bangga, dan puas dengan cara memasarkan dan menjual secara experiential (pengalaman) dan emotional (emosi) di hati para calon konsumennya (heart share).
Penjelasan a.
a. Memposisikan produk Anda dalam pikiran konsumen (mind share) sebagai langkah awal yang jitu untuk memenangkan pertempuran (positioniong).
Perusahaan harus berpikir bahwa merek harus diposisikan berbeda agar tidak masuk ke dalam jebakan komoditas produk (commodity trap). Oleh karena itu, tawarkan suatu produk yang berbeda untuk pasar anda, sebab konsumen mempunyai kebutuhan, keinginan, dan permintaan yang berbeda-beda.
Banyak pemasar menganjurkan untuk melakukan promosi sesuai dengan pemosisian produk Anda, yaitu satu manfaat terhadap pasar sasaran. Hal ini karena pembeli cenderung mengingat pesan ”nomor satu” terutama dalam masyarakat yang penuh komunikasi. Hal ini membuat konsumen selalu teringat akan produk Anda dalam jangka waktu lama. Pesan pemosisian bisa dicontohkan sebagai berikut :
• Kualitas terbaik
• Layanan terbaik
• Harga termurah
• Nilai terbesar
• Teknologi paling mutakhir, dll.

Namun ada juga konsumen yang senang dengan pemosisian dua manfaat , agar perusahaan mendapat ceruk khusus dalam segmen sasaran (niche market). Contoh mobil volvo yang memosisikan diri sebagai mobil paling aman dan paling awet.

Target Pasar (Targetting)

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan kepada konsumen tertentu sebagai target pasar yang dituju. Target pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin perusahaan benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam :

1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin
5. Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.

Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar), perusahaan dapat menempuh tiga alternatif strategi, yaitu: (1) Strategi yang Tidak Membeda-bedakan Pasar (Undifferentiated Marketing), (2) Strategi yang Membeda-bedakan Pasar (Differentiated Marketing), (3) Strategi yang Terkonsentrasi (Concentrated Marketing).


(1). Undifferenciated Marketing
• Meninjau pasar secara keseluruhan.
• Memusatkan perhatian pada kesamaan kebutuhan konsumen.
• Menghasilkan dan memasarkan satu macam produk.
• Menarik semua konsumen dan memenuhi kebutuhan semua konsumen
• Pasar yang dituju dan teknik pemasarannya bersifat massal.
• Ditujukan kepada segmen terbesar yang ada dalam pasar.

(2). Differentiated Marketing
• Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula.
• Menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda melalui program pemasaran yang berbeda-beda untuk tiap kelompok konsumen tertentu tersebut.
• Mengarahkan usahanya pada keinginan konsumen.
• Memperoleh loyalitas, kepercayaan, serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut.

(3). Concentrated Marketing
• Memilih segmen pasar tertentu.
• Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen pasar yang akan memberikan keuntungan terbesar.
• Mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik bagi kelompok konsumen tersebut.
• Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar, antara lain :

1. Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya yang dimiliki sangat terbatas maka strategi target pasar yang tepat adalah concentrated marketing.
2. Homogenitas produk. Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat untuk target pasarnya adalah undifferentiated.
3. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk baru adalah undifferentiated marketing. Untuk produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga concentrated marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated marketing.
4. Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya cita rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha pemasaran perusahaan.
5. Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi untuk mendapat keberhasilan.

Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis data yang berkenaan dengan :

1. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan.
Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap target pasar dengan mempertimbangkan apakah produk tersebut masih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target pasar. Strategi bauran pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan penyesuai harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna menjangkau target pasar.

2. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar.
Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap strategi pemasaran produk perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen terhadap strategi pemasaran produk perusahaan.

3. Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan yang direncanakan dan harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan tersebut.

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai apakah target pasar yang dilayani perusahaan masih dapat diharapkan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan. Jadi, bila Anda ingin menentukan suatu target pasar yang dikehendaki, perhatikan hal-hal berikut ini:

Lakukan segmentasi pasar  Kembangkan profil dan daya tarik segmen pasar yang ada  Pilih segmen pasar yang dituju  Kembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar yang dituju  Kemudian kembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen pasar yang dituju.

Pengaruh Promosi Pemasaran Terhadap Peningkatan Pangsa Pasar dan Pendapatan UMKM Kota Pontianak

PROPOSAL PENELITIAN BIDANG PEMASARAN
A. Judul : PENGARUH PROMOSI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PANGSA PASAR DAN PENDAPATAN UMKM KOTA PONTIANAK

B. Latar Belakang
Ketidakpercayaan terhadap kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menghadapi era globalisasi berorientasi pada mekanisme pasar bebas memang cukup beralasan, karena keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam kelompok tersebut. Namun demikian perlu diingat bahwa sejak era penjajahan UMKM sudah dihadapkan dan ditempa dengan berbagai masalah termasuk dari aspek pemasaran, tetapi UMKM tetap eksis dalam mendukung pertekonomian nasional. Ketidakmampuan UMKM untuk menghadapi pasar global mungkin timbul karena lemahnya akses terhadap informasi. Kelemahan ini dapat berdampak pada sempitnya peluang pasar dan ketidakpastian harga. Di sini terlihat bahwa era bisnis global menuntut penguasaan informasi inovasi dan kreatifitas pelaku usaha, baik dari aspek teknologi maupun kualitas sumberdaya manusia. Lemahnya kemampuan UMKM dalam mengakses informasi diduga terkait langsung dengan kondisi faktor internal UMKM yang dibayangi oleh berbagai keterbatasan untuk mampu memberikan informasi kepada konsumen. Akibatnya produk UMKM yang sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar di wilayah Pontianak khususnya, belum banyak diketahui konsumen. Solusi penting yang perlu dilakukan oleh UMKM untuk mengatasi masalah adalah mengenalkan produk-produk UKM tersebut melalui kegiatan promosi, yang dapat dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain pameran, temu bisnis, misi dagang, business centre, iklan layanan masyarakat, trading house dan lain-lain. Kepentingan promosi produk UMKM juga merupakan salah satu bentuk antisipasi dampak era globalisasi yang sudah pasti akan berimbas pada pangsa pasar UMKM baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan memperhatikan kondisi dana dan sumberdaya manusia UMKM, khususnya usaha mikro dan usaha kecil, kegiatan tersebut agaknya sulit dilakukan oleh mereka sendiri. Untuk itu pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan pemberdayaan UMKM (stakeholders), terutama pemerintah harus berpatisipasi aktif membantu kegiatan promosi pemasaran produk UMKM. Sebagai implementasi dari pemikiran tersebut, pemerintah melalui Kementerian Negara Koperasi dan UKM dan beberapa instansi lainnya telah melaksanakan berbagai bentuk program promosi. Namun demikian sampai sekarang ini dampak dari adanya program promosi tersebut belum diketahui dengan pasti, untuk itu diperlukan adanya kajian yang komprehensif, menyangkut berbagai aspek yang mempengaruhi keberhasilan program promosi produk UMKM.
C. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengaruh Promosi Pemasaran Terhadap Peningkatan Pangsa Pasar Dan Pendapatan UMKM Kota Pontianak?



D. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dapat dibatasi oleh peneliti hanya pada ruang lingkup promosi pemasaran terhadap peningkatan pangsa pasar dan pendapatan UMKM Kota Pontianak.
E. Tujuan Kajian
1. Mengidentifikasi tingkat keberhasilan berbagai bentuk kegiatan promosi pemasaran terhadap peningkatan pangsa pasar dan pendapatan UMKM
2. Mengetahui faktor-faktor dominan yang mempengaruhi efektifitas promosi produk UMKM.
F. Manfaat Penelitian
1. Didapatkannya gambaran konkrit tentang sejauh mana program promosi produk UMKM dalam meningkatkan pendapatan UMKM.
2. Didapatkannya bentuk program promosi pemasaran yang paling efektif untuk mendukung peningkatan pangsa pasar dan pendapatan UMKM
3. Diketahuinya faktor-faktor strategis yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan promosi pemasaran produk UMKM.
G. Kerangka Teori
1. Definisi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing, adalah : “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”.
Sedangkan, pengertian marketing mix menurut William J. Stanston, dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah: “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”.
Salah satu masalah besar yang dihadapi dalam pemberdayaan UMKM adalah rendahnya akses UMKM terhadap pasar. Secara konseptual diketahui bahwa empat unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam berkompetisi adalah :
a. Produk
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need” . Produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
b. Harga
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
c. Tempat/lokasi
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
d. Promosi.
Definisi menurut Stanton adalah :“Promotion mix is the combination of operasional selling, sales person, public relation. These are the promotional tools that help an organization to achieve its marketing objective”. Sedangkan menurut Kotler yang dimaksud dengan promosi adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Keempat faktor strategis ini saling terkait dalam meningkatkan fungsi pemasaran. Dalam era keterbukaan ini dimana batas-batas ruang sudah mulai ditinggalkan peran faktor promosi yang terkait dengan ruang yang sangat luas mulai memperlihatkan pengaruh dominannya. Dominasi faktor promosi diindikasikan dari luasnya penyebaran suatu jenis produk yang ada kalanya dapat menekan pengaruh ketiga faktor lainnya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, promosi harus dilakukan secara profesional dalam artian pengusaha harus dapat memilih bentuk promosi yang memiliki efektifitas dan efisiensi tinggi. Untuk kegiatan ini produsen harus mengeluarkan biaya yang bisa cukup besar, oleh sebab itu sejak awal harus diperhitungkan batas kelayakan kegiatan promosi. Beberapa unsur yang harus dimasukan dalam kalkulus perencanaan promosi adalah bentuk promosi, tempat dan besaran promosi, jenis barang yang akan dipromosikan, peluang pasar, pesaing, barang substitusi dan kompleter atas barang tersebut, selera konsumen, trent atau mode dan faktor-faktor eksternal lainnya.
2. Definisi Pemasaran
Pemasaran merupakan aspek yang sangat tidak bisa dihindarkan dan harus dilakukan oleh suatu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan suatu produk. Tanpa pemasaran, perusahaan tersebut bukan dianggap sebagai perusahaan penjualan atau produksi. Untuk itu, kita harus tahu dulu arti dan definisi pemasaran itu sendiri.
Menurut WY. Stanton (2000:25), “Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.”
Pemasaran Menurut H. Nystrom (2001:15), “Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.” Sedangkan Menurut Philip dan Duncan (2000:23), “Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.”
H. Metoda Penelitian
1. Metoda Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode observasi kelapangan, dengan mengumpulkan berbagai bahan acuan yang dapat dijadikan bahan referensi dalam penelitian ini. Selain itu juga, peneliti juga menggunakan metode wawancara dan literatur.
2. Metode Analisis
Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka penelitian ini menggunakan analisis deskriftif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan metoda komparatif yaitu membandingkan kondisi ideal dan kondisi riil di lapang, pendapat-pendapat dari berbagai unsur yang terlibat dalam pelaksanaan program promosi UKMK dan dari studi pustaka.
I. Daftar Pustaka

Affandi, (1984). Manajemen Promosi dan Pemasaran Produk. PT. Bina Aksara. Jakarta.

H. Nystrom 2001. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Kotler, P. 1990. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga

Stanton, J. Wiliam. 1986. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)



Marketing mix atau bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.
Marketing mix adalah semua faktor yang dapat dikuasai oleh seseorang manajer pemasaran dalam rangka mempengaruhi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa
Faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu: Product, Place, Price, Promotion. Sementara itu, sebagai tambahan dari 4P di atas, Booms & Bitner telah menambah 3P lagi kepada bauran pemasaran tersebut yaitu People (faktor manusia yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam , Process (proses/prosedur kerja) dan Physical Evidence.

People: Faktor manusia (yang terlibat secara langsung & tidak langsung) dalam aktiviti penyampaian produk di pasaran tidak patut dikecualikan. Peranan kakitangan yang menjalankan pelbagai aktiviti berkaitan pemasaran perlu dijadikan sebagai strategi. Oleh itu inisiatif dari aspek kebolehan, kemampuan dan kepakaran para pekerja dan pihak pengurusan di industri perlu juga di beri perhatian dalam strategi meningkatkan keupayaan pemasaran.

Process: Proses / aliran kerja termasuk arahan dan prosedur yang bertepatan bagi setiap aktiviti merupakan elemen yang akan menentukan keberkesanan dan kejayaan pemasaran. Oleh itu, ianya juga adalah inisiatif yang strategik sesebuah industri untuk memasukkan unsur ‘process’ ini kedalam strategi pemasarannya.

Physical Evidence: Kebolehan dan keupayaan industri dalam penyampaian perkhidmatan mestilah dipadankan bersesuaian dengan persekitaran pasaran di mana perkhidmatan diberikan. Ini akan meningkatkan lagi keberkesanan dalam berkomunikasi dan melaksanakan penyampaian produk, khasnya dalam aspek kepuasan kepada pengguna sasaran.

Strategi pemasaran 4 P boleh dikatakan sebagai tindakan empat serangkai oleh pemasar untuk menawarkan produk kepada pelanggan sasaran dengan cara yang lebih efektif. Sementara tambahan 3P lagi kepada bauran tersebut adalah sebagai pelengkap yang khususnya disarankan bagi industri yang menawarkan produk jenis perkhidmatan/servis.

Strategi Marketing Mix

Tujuan strategi pemasaran :
1. untuk mendapatkan calon pembeli.
2. untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan.
3. untuk memenangkan persaingan.

Analisis Persaingan
Uraian analisis tentang persaingan, keunggulan dan kelemahan pesaing meliputi : produk, harga, dll
Mengembangkan Bauran Pemasaran
(MarketingMix)
• Membuat anggaran pemasaran dan mengalokasikan anggaran tersebut ke berbagai bauran pemasaran (4 P)
• Tawaran PRODUK ke pasar meliputi : kualitas, bentuk, merek, dan kemasan serta dilengkapi dengan pelayanan
• Harga (PRICE) yang ditetapkan harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan
• Tempat (PLACE) distribusi merupakan hal yang penting agar pelanggan dapat memperoleh produk dengan mudah
• PROMOSI,diperlukan untuk mengkomunikasikan produk ke pasar sasaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran
a. lingkungan makro :
- Demografi dan kondisi ekonomi
- Situasi politik/hukum
- Teknologi
- Sosial budaya
b. lingkungan mikro :
- Perantara pemasaran
- Pemasok
- Pesaing
- Masyarakat

Perencanaan Usaha (BUSINESS PLAN)


Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan danmenarik bagi penyandang dana. Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal mapupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut.

Kerangka Perencanaan Usaha (Business Plan Frame)
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu:
1. Nama perusahaan
2. Lokasi :
a. Lokasi perusahaan
b. Lokasi pertokoan
c. Lokasi perusahaan
d. Lokasi perkantoran
e. Lokasi pabrik
3. Komoditi yang diusahakan
4. Konsumen yang dituju
5. Pasar yang akan dimasuki
6. Partner yang akan diajak kerjasama
7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
10. Penyebaran informasi/promosi

Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)
1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix/

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.

10 Langkah Menyusun Business Plan
Jika disederhanakan, rencana bisnis adalah sebuah rencana kerja untuk sebuah bisnis misalnya, mengalokasikan sumber daya, fokus pada poin-poin penting, dan mempersiapkan bisnis untuk masalah-masalah dan peluang pasar. Sayangnya, banyak orang hanya memikirkan rencana bisnis dan tidak betul-betul merencanakan dengan baik. Bagaimana merencanakan bisnis dengan baik?
Apa rencana awal kita? Rencana awal sederhana mencakup ringkasan, pernyataan misi, kunci sukses, analisis pasar, dan analisis keseimbangan dana dll. Ini adalah rencana bisnis paling sederhana.Apakah ada standar rencana bisnis? Sebuah rencana bisnis yang standar (yang mengikuti nasihat dari para ahli bisnis) mencakup seperangkat elemen standar, seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Rencana format dan uraian bervariasi, tetapi umumnya sebuah rencana akan mencakup komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau layanan, sasaran pasar, prakiraan, tim manajemen, dan analisis keuangan.
Rencana Anda akan tergantung pada situasi khusus. Sebagai contoh, deskripsi dari tim manajemen adalah sangat penting bagi investor sementara sejarah keuangan yang paling penting bagi bank.
10 langkah menyusun bisnis plan ini mungkin baik untuk anda pertimbangkan untuk membantu Anda menyelesaikan rencana bisnis yang luar biasa.
1. Tentukan mengapa Anda menulis rencana bisnis tersebut. Apakah karena Anda ingin mengumpulkan uang? Memperjelas masa depan Anda? Meluncurkan usaha baru? Mencari mitra strategis? Perencanaan untuk menghancurkan pesaing Anda? Apa pun alasannya sangat penting untuk mendapatkan komitmen terhadap proses penulisan rencana bisnis. Persiapkan untuk diri Anda sendiri sebuah paragraf pendek yang menjelaskan “mengapa Anda menulis rencana bisnis dan mengapa hal itu akan menjadi besar.”
2. Tentukan gambaran intinya. Sebelum melakukan penelitian dan mencari informasi informasi, perhatikan rencana bisnis Anda melalui berbagai sudut pandang untung ruginya untuk mendapatkan gambaran yang pasti. Kunjungi perpustakaan atau toko buku lokal dan cari beberapa buku rencana bisnis. Dengan wawasan yang luas, menyiapkan garis besar yang termasuk bagian utama dan subbagian yang Anda percaya akan muncul dalam rencana bisnis Anda.
3. Cari semua informasi yang terkait dari berbagai sumber. Anda harus menggali informasi yang sudah tersedia untuk Anda. Anda akan semakin mantap dengan apa yang Anda temukan dan langkah ini akan membawa Anda maju. Pertimbangkan alat pemasaran Anda, press release, artikel terkait, jurnal industri, sejarah keuangan, situs web yang penting dan catatan atau ide-ide Anda yang telah terakumulasi dari waktu ke waktu. Jangan menilai kualitas informasi ini – hanya mengumpulkan sesuatu yang biasa saja. Pada titik ini kuantitas dan kualita informasi adalah kuncinya.
4. Cukup ketik! Mulailah mengetik pikiran, gagasan, kata, pertanyaan dan setiap bagian dari garis besar rencana bisnis Anda. Buat layout kasar di atas kertas dan gambarkan ide Anda. Jangan terlalu terpaku tentang kalimat lengkap atau tata bahasa yang harus baik, itu hanya pelengkap saja. Menuliskan ide menuntut pertimbangan lebih lanjut, bagian yang menyajikan sebuah tantangan dan topik-topik spesifik memerlukan masukan dari orang lain. Upayakan untuk menempatkan pikiran di bagian paling sesuai rencana bisnis Anda dan mengatur ulang kerangka kerangkanya jika akan lebih logis menurut Anda.
5. Siapkan draf rencana bisnis Anda.
Sekarang saatnya untuk membuat garis besar, informasi yang berguna dan punya ide-ide brainstorming Anda dan membentuknya menjadi konsep kasar yang bisa digunakan. Menyusun seluruh bagian outline rencana, bagian demi bagian dan mulai menulis kalimat dan paragraf lengkap. Ketika Anda sudah selesai, cetaklah draftnya dan baca beberapa kali, melakukan revisi ringan jika dianggap perlu. Ketika Anda telah menyelesaikan langkah ini, Anda sudah benar-benar membuat kemajuan perencanaan bisnis.
6. Lakukan Research. Sekarang waktunya untuk untuk mengumpulkan informasi dan penelitian untuk mendukung pernyataan yang Anda buat dalam rencana Anda. Singkatnya, berbicara dengan siapa pun dan semua orang manapun yang mungkin dapat membantu Anda mengumpulkan informasi untuk rencana bisnis Anda adalah hal yang bijaksana.
7. Mulai berpikir tentang angka-angka. Dianjurkan untuk mulai mengembangkan format laporan keuangan pada saat ini. Jika Anda mempersiapkan laporan keuangan Anda pada tahap ini, Anda memiliki kesempatan yang lebih baik yang mendukung ide dalam rencana bisnis Anda. Sebagai contoh, jika Anda menyebutkan media pemasaran yang spesifik di bagian pemasaran Anda, Anda harus menyertakan biaya yang sesuai di suatu tempat dalam keuangan Anda.
8. Menulis rancangan akhir dan menetapkan biaya.
Kadang-kadang finishing adalah bagian paling sulit menyelesaikan proyek-proyek besar seperti rencana bisnis. Tapi jika Anda mengikuti langkah-langkah yang mengarah ke hal ini, kesuksesan tidak akan jauh dari rencana Anda. Hindari kesalahan karena pada tahap ini sangat penting untuk memeriksa, double-cek hal-hal yang mungkin keliru.
9. Menetapkan tenggang waktu.
Untuk memastikan bahwa Anda menyelesaikan rencana Anda, tetapkan tenggang waktu untuk diri Anda sendiri dan itu tidak bisa diabaikan. Tentukan berapa lama Anda harus bekerja membuat rencana bisnis tersebut. Kami menyarankan memanggil beberapa orang yang Anda hormati untuk menanyakan apakah mereka akan bersedia untuk membaca rencana Anda dan menawarkan saran-saran. Tetapi jika anda mendatangi seseorang yang Anda tidak terlalu dekat tetapi mungkin kenalan profesional bukan ide yang baik. Ini akan lebih sulit dan Anda mungkin akan mendengar jawaban “terlihat bagus bagi saya” – pada dasarnya membuang-buang waktu bagi Anda.
10. Finishing. Terakhir, siapkan satu halaman ringkasan yang merangkum benang merah dari keseluruhan rencana bisnis Anda. Cetak rencana tersebut dan ambil waktu yang tenang dan renungkan sekali lagi. Selamat – Anda harus bangga sudah memiliki rencana bisnis yang sangat baik. Setelah semua selesai, saatnya untuk bertindak.

Pemasaran (Marketing)


Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).

Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a.       Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b.   Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c.   Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pengertian Segmentasi Pasar
 
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
 Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).
Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki.  Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu  daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.

Pengertian dan Karakteristik Jasa

Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
 Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :
•        sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
•        Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.

Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa

Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.
 d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.
Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.

Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).

Pengertian Citra

Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.
Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.
Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :
Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.

Ciri – Ciri Pembentuk Citra

Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.

Sumber : Gunadarma.Com
Untuk lebih jelasnya tentang Materi Kuliah Pemasaran (Marketing) dapat didownload dibawah ini:
01. Pemasaran (Marketing) Sumber:M. FARID WAJDI - UMS
02. Manajemen Pemasaran Jasa
03. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler
04. Pasar

Konsep Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle – PLC)

Dalam menentukan strategi pemasaran terhadap suatu produk, maka perlu dianalisis mengenai siklus hidup produk (Product Life Cycle – PLC) dari produk sejenis yang dibuat, hal ini disebabkan karena :
1. Produk, pasar (permintaan konsumen), dan pesaing akan berubah sepanjang siklus hidup produk.
2. Produk memiliki umur yang terbatas.
3. Penjualan produk akan melalui berbagai tahap yang khas, dan masing-masing memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya.
4. Laba akan naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk.
5. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklusnya.

Kebanyakan kurva siklus hidup produk digambarkan berbentuk lonceng, dimana kurva tersebut umumnya terbagi menjadi empat tahap sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan (introduction)
Merupakan periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar.
3. Tahap kematangan (maturity)
Merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar calon pembeli. Laba akan stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat.
4. Tahap penurunan (decline)
Merupakan periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis.
Terkait dengan siklus hidup produk, beberapa strategi yang umumnya diterapkan pada masing-masing tahapan yaitu:

1. Produk yang baru diperkenalkan di pasar (introduction), strateginya:
- Berusaha selalu memperbaiki penampilan produknya.
- Menyebarkan barang sebanyak-banyaknya ke seluruh toko.
- Melakukan sell out.

2. Produk yang sudah dikenal (growth), strateginya:
- Berusaha terus mencari segmen baru, menambah jumlah tenaga penjual, menambah armada pengangkutan.
- Selalu memperbaiki mutu produk
- Mempertimbangkan strategi menurunkan harga untuk barang-barang yang harganya tinggi.

3. Pasar yang sudah matang/ jenuh (masa maturity), strateginya:
- Berusaha mencari segmen-segmen kecil yang belum terisi.
- Menciptakan produk dengan kemasan besar.
- Memperbaiki penampilan produk dengan sesuatu yang baru.

4. Jika strategi ini tidak berhasil, maka akan timbul masa penurunan (decline). Strategi yang diterapkan:
- Jika gejala sudah parah, anggaran promosi harus dihentikan
- Pusatkan perhatian pada pasar yang masih ada harapan, untuk pasar yang lain dihentikan.
- Menghentikan pemasaran produk secara menyeluruh dan menciptakan produk baru.

sumber:  http://aansamudra.blogspot.com/2010/12/konsep-siklus-hidup-produk-product-life.html

Manajemen : stratgi pemasaran global

Pengertian globalisasi bisnis (Bagian 1)
Perubahan ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
 -Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Dua hal yang mendorong terjadinya globalisasi :
1.    Terjadi hambatan dalam aliran barang dan jasa serta modal.
2.    Perubahan teknologi, terutama masalah informasi, komunikasi dan teknologi transportasi.
Globalisasi produksi, juga menumbuhkan inovasi teknologi, yang kemudian akan mendorong terciptanya globalisasi pasar. Contoh : jauhnya jarak antar negara dengan teknologi transportasi baru, maka biaya transportasi menjadi terjangkau.
Dan para pemain global juga harus memperhatikan berbagai perbedaan antar negara, seperti budaya, preferensi konsumen dan bagaimana menerapkan cara bisnis kita disetiap negara.
Dalam arah pergeseran ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang mengatakan bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada kebaikan. Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di seluruh dunia berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang juga berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini juga membawa kearah kemakmuran ekonomi secara global.
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:
·         Globalisasi pendapatan dan pekerjaan
·         Globalisasi kebijakan ketenaga kerjaan dan lingkungan
·         Globalisasi dalam kemakmuran


        Pengelolaan pasar global

A.     Mengelola pasar global

Perusahaan internasional adalah perushaan yang melakukan kegiatan atau bisnis internasional atau investasi nasional.
Setiap negara memiliki banyak perbedaan dalam berbagai hal seperti, budaya, politik, sistem ekonomi, peraturan (hukum) dan perkembangan ekonomi yang berbeda.
Dalam hal ini, terdapat empat hal yang perlu diperhatikan bisnis pasar domestik (lokal) apabila ingin menjadi pemain bisnis pasar global, yaitu:
1.  Negara-negara adalah berbeda.
2.  Masalah yang akan dihadapi lebih luas dan kompleks dari biasanya.
3.  Pebisnis internasional harus menemukan cara untuk bekerja dengan membatasi pengaruh (intervensi) dari pemerintah negara setempat.
4.  Transakasi internasional meliputi keanekaragaman nilai mata uang.

        Perbedaan antar negara

B.    Perbedaan antar negara

Perbedaan sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum, secara bersama mempengaruhi perkembangan ekonomi antar negara baik secara umum maupun khusus. Berikut penjelasan mengenai pebedaan-perbedaan tersebut:

1.      Perbedaan ekonomi politik
Politik ekonomi negara adalah istilah yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu sistem ekonomi, sistem politik dan hukum suatu negara.
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara. Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
-  Kolektivisme, sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah individualisme.
-  Demokrasi, sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah totalitarianisme. Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai pengendalian secara mutlak atau diktator.
Dalam demokrasi terdapat istilah yang disebut “representative democracy”, dimana sebagian besar negara demokrasi mempraktekkan istilah tersebut, yaitu sistem politik dimana masyarakatnya secara periodik berdasarkan aturan-aturan pemilihan yang disepakati bersama melakukan pemilihan atas individu-individu yang akan mewakilinya, kemudian membentuk pemerintahan berdasarkan suara wakil-wakil rakyat.
Sedangkan totalitarianisme memiliki empat bentuk, yaitu:
1.     Totalitarianisme komunis, suatu bentuk sistem yang diarahkan untuk mencapai sosialisme secara diktator.
2.     Totalitarianisme teokratik, suatu bentuk sistem dimana kekuatan politik dimonopoli oleh satu bagian atau kelompok, contoh: individu yang memerintah berdasarkan prinsip agama, yaitu yang terhjadi pada negara Iran, Irak, dan Arab Saudi.
3.     Totalitarianisme tribal, suatu sistem dimana suatu bagian politik mempresentasikan suku tertentu sebagai kekuatan politik.
4.     Totalitarianisme sayap kanan, suatu sistem yang memiliki kebebasan ekonomi individu tetapi kebebasan politiknya dibatasi.

2.      Perbedaan sistem ekonomi
Sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
a.     Ekonomi pasar, sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi antara permintaan dan penawaran.
b.     Ekonomi komando, sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga ditentukan oleh pemerintah.
c.      Mixed economy, sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang direncanakan oleh pemerintah.

3.      Perbedaan sistem legal
Sistem legal ini berkaitan dengan aturan-aturan, hukum yang mengatur perilaku, dan proses hukum suatu negara. Dalam hal bisnis, berarti sitem legal ini membahas mengenai:
Praktek bisnis,
-Menentukan jenis bisnis yang dilakukan,
-Menentukan hak dan kewajiban terhadap orang yang terlibat dalam bisnis tersebut,
Sistem legal juga dipengaruhi oleh sistem politik seperti halnya sistem ekonomi.
Ada tiga isu yang difokuskan suatu negara dalam memvariasikan sistem legalnya,
a.     aturan terhadap hak kepemilikan (property right), yaitu sejumlah hak legal atas pengggunaan sumber daya, contonya kepemilikan intelektual dimana kepemilikannya dapat dilindungi dengan hak kepemilikan,seperti
-        copyright, merupakan hak legal eksklusif yang diberikan kepada penulis, artis komposer dan penerbit.
-        patents, dokumen yang diberikan kepada perusahaan penemu produk baru atau proses eksklusif untuk digunakan atau dijual.
-        trademark, nama dan disain dari suatu produk yang didaftarkan secara formal oleh pedagang atau manufaktur untuk membedakan produknya dengan produk lain yang sejenis.
b.     aturan keamanan produk
c.     aturan mengenai perbedaan kontrak.

4.      Implikasi-implikasi untuk bisnis
Implikasi dalam bisnis terdapat dua kategori, yaitu:
·           Daya tarik (attractiveness), merupakan konsekuensi dari lingkungan politik, ekonomi, dan legal yang bersumber dari negara itu sendiri baik selaku pasar maupun tempat berinvestasi.Faktor penentu yang digunakan sebagai pengukur dari daya tarik ini adalah sbb:
-Benefit (manfaat), merupakan keuntungan moneter sebagai dampak atas bisnis yang dikerjakan di negara tersebut.
-Cost (biaya), merupakan biaya yang harus diserahkan oleh pebisnis kepada pemerintah setempat.
-Resiko, terbagi dalam dua bentuk,
a.     Resiko ekonomi, lingkungan ekonomi yang mengakibatkan perubahan drastis atas lingkungan bisnis perusahaan.
b.     Resiko politik, lingkungan yang merupakan tekanan politik yang mengakibatkan perubahan drastis pada lingkungan bisnis suatu negara yang berdampak pada keuntungan perusahaan.
Untuk menciptakan daya tarik suatu negara yang dapat dijadikan sebagai potensi pasar dan tempat berinvestasi dalam bisnis internasional maka harus ada keseimbangan antara resiko, manfaat, dan biaya.
·           Isu etika
Merupakan akibat atau dampak dari perbedaan yang terjadi antar negara maka akan menimbulkan berbagai isu yang berhubungan dengan etika.




      Strategi Global (Bagian 2)

A.     Strategi Global
Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan perbedaan politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka investasi serta sistem moneter global.
Tujuan utama dari perusahaan adalah bagaimana perusahaan menciptakan laba yang optimal, yakni dengan dua cara, 1) menambah nilai produk agar konsumen mau membayar lebih, 2) melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya produksi.
1.     Peningkatan laba melalui ekspansi global
Untuk meningkatkan laba perusahaan domestik, salah satunya dengan cara melakukan pengembangan secara global. Dengan ini akan diperoleh :
a.     Pendapatan yang lebih besar, melalui kemampuan khusus atau inti.
b.     Menyadari ekonomi lokasi, dimana mendorong terciptanya kreasi nilai (value creation) pada lokasi yang mungkin paling efisien.
c.      Menyadari adanya kurva pengalaman yang lebih besar, yang akan mengurangi biaya (value creatio).
2.     Tekanan-tekanan untuk mengurangi biaya dan local responsiveness
Dalam memasuki pasar global, ada dua tipe tekanan persaingan yang akan dihadapi, yaitu:
a.     Tekanan untuk pengurangan biaya
Tekanan ini dapat diatasi dengan cara melakukan produksi masa dan standardisasi produk pada lokasi yang tepat.
b.     Tekanan untuk tanggap akan lingkungan lokal
Tekanan lokal terjadi karena hal-hal berikut :
ü  Perbedaan selera konsumen dan pilihan
ü  Perbedaan infrastruktur dan praktek tradisional
ü  Perbedaan saluran distribusi
ü  Permintaan pemerintah lokal


B.    Pemilihan Strategi
Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk bersaing di pasar global yaitu :
1.     Strategi Internasional (International Strategy)
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
2.     Strategi Multidomestik ( Multidomestic Strategy)
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value creation juga diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap negara yang di jadikan pasar global.
3.     Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.
4.     Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga melakukan diferensiasi.
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, kita sebagai perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai kondisi dengan pertimbangan tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang dihadapi.

C.    Aliansi Strategi
 Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi dimana berkenaan dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara pesaing potensial dengan pesaing yang telah ada. Dalam aliansi strategi ini terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan. Salah satu keunggulan aliansi strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling melengkapi dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1.    Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.
Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner tersebut.
2.    Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk kepentingannya sendiri.
3.    Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil  antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.


D.    Memasuki Pasar Asing
Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki pasar asing atau pasar internasional, yaitu :
1.    Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di pasar global. Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu perusahaan mencapai kurva pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2.    Proyek “Turnkey”
Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani setiap detil proyek untuk klien asing termasuk training para personil. Turnkey adalah proses teknologi untuk proses ekspor ke negara lain. Jadi, proyek turnkey adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu ekspor ke negara lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.
Keuntungannya :
ü  Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari aset pada saat investasi langsung.
Kelemahannya :
ü  Tidak ada keuntungan jangka panjang di negara asing tersebut.
ü  Terciptanya persaingan yang ketat.
ü  Apabila persaingan bersumber dari teknologi, maka perusahaan lokal akan menjual keunggulan bersaingannya pada pesaing potensial atau aktual.

3.    Lisensi

Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
Keuntungannya :
ü  Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil.
ü  Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing.
ü  Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.

Kelemahannya :
ü  Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis
ü  Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
ü  Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan asal.

Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.

4.    Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai tata cara melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase tertentu dari hasil bisnis frenchisee. Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan jasa.
Keunggulannya :
ü  Biaya dan resiko yang rendah.
ü  Mudah masuk pasar asing.
ü  Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.
Kelemahannya :
ü  Masalah dalam pengendalian kualitas.



5.    Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan.
Keunggulannya :
ü  Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.
ü  Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner lokal.
ü  Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.
Kelemahannya :
ü  Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada partner lokal.
ü  Tidak ada pengendalian yang ketat.
ü  Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan perang pengendalian antar perusahaan.

6.    Dimiliki sepenuhnya oleh cabang
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki pasar asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :
·           Dengan membentuk operasional baru pada negara tersebut.
·           Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut untuk mempromosikan produknya dipasar.
Keunggulannya :
ü  Meniadakan resiko kehilangan keunggulan bersaingnya.
ü  Adanya pengendalian yang ketat pada proses operasional diberbagai negara.
Kelemahannya :
ü  Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki pasar di negara asing.
ü  Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi di negara tujuan sendiri saja maka biaya dan resiko yang ditanggung besar.


E.     Pemasaran Global

Pemasaran global menitikberatkan pada strategi pemasaran bisnis internasional yakni bagaimana perusahaan menentukan kapan produk terstandardisasi dan kapan tidak terstandardisasi. Dalam pemasaran global juga harus memperhatikan bauran pemasaran dengan selalu memandang cita rasa dan preferensi konsumen yang konsisten di berbagai negara.

F.     Manajemen Operasional Global

 Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara :
1.    Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan dan pengurangan cacat.
2.    Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3.    Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk kualitas produk yang lebih baik.
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.
G.    Sumber Daya Manusia Global
Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya yaitu staffing, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan hubungan antar tenaga kerja. Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya baik itu yang ada di domestik maupun pekerja yang ada di negara dimana perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar internasional maka akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.   
Diposkan oleh Indah Jewel di 6/21/2012 01:27:00 PM
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook